Puisi Puisi Bulan Ramadhan

Ada sekuntum hari Dimana wanginya mengharumi bumi
Sepanjang waktu Karena saat itulah kemahamurahan sang Khaliq
Berlimpah Menyatu pada segala inti hidup Ketika aku
Basih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang lalu Hari hari Mu

Masih saja kulalui Bahkan dengan sikap Takabur
Kadang kami masih saja lupa bahwa Engkaulah Penentu Kadang kami
Masih saja merasa kebenaran itu hanya punyaku
Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan

Buatku Hari hari Mu masih saja kulalui
Tanpa isi Tanpa makna Tanpa syukur Dalam Doaku……
Sering kusampaikan dengan memaksa Seolah akulah yang lebih tahu, dariMU,
Sang Mahatahu Doaku bukan harapan, tapi itu keharusan

Dan ketika ada satu yang tak KAU kabulkan
Seolah hilang seluruh nikmat yang KAU limpahkan
Gericiknya dzikir dan tadarrus
Tepianya doa lemah lembut, lirih dan berpasrah hati

Siapa tak ingin jadi ikannya?
Mari berenang dengan kesunyian nafsu
Agar setiap sirip kita tak patah sia-sia
Ia rahasia Tak sekedar lapar dahaga Tapi sesungguhnya itulah hakekat cinta

Dan salah satu cara bertegur sapa dengan Alloh Kita bisa lebih menyadari bahwa kita tak berpunya
Bisa lebih memahami Bahwa kita tak lebih dari sebutir debu
Di antara kemahaluasan-Nya Ia sepantasnya dirindukan
Karena ia lebih Di cakrawala bertebar pengampunan, rakhmat
Dan segala kebaikan Juga nuzulul qur’an dan lailatur qodar

Karya: M. Jihad
Category: 0 komentar Print and PDF

0 komentar :

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik.

Cerita Kita. Diberdayakan oleh Blogger.