Ketika Tiba Hari Yang Fitri

Ketika berkilau embun pagi
Dan merekah sinar mentari
Satu kupinta kepada ilahi
Semoga jiwa kembali suci

Selamat Hari Raya Idul Fitri
Ketika ramadhan telah lepas
Tiada dzikir yang lebih pantas
Selain takbir bagi pemilik 'Arsy.

Ketika takbir telah bergema
Tiada yang lebih bermakna
Selain pintu ma'af yang dibuka
Selamat lenbaran, semoga diterima amalan
yang ikhlas dilakukan, selama ramadhan.

Karya: AL Habib

Category: 0 komentar Print and PDF

Cinta Yang Hilang

Tersenyumlah saat kau mengingatku
Karna sa'at itu aku sangat merindukanmu.
Dan menangislah sa'at kau merindukanku.
Karna karna sa'at itu aku tak berada di sampingmu.

Tetapi pejamkanlah mata indahmu itu.
Karna sa'at itu aku akan terasa ada di dekatmu.
Karna aku telah beradaada di hatimu untuk selamanya.
Tak ada yang tersisa lagi untukku.
Selain kenangan kenangan yang indah bersamamu.

Mata indah yang dengannya aku biasa melihat keinddahan cinta
Mata indah yang dahulu adalah milikku.
Kini semuanya terasa jauh meninggalkanku.
Kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu.

Hati, cinta dan rinduku adala milikmu.
Cintamu takkan pernah membebaskanku.
Bagaimana aku terbang nmencari cinta yang lain.
Sa'at sayap sayapku patah karenamu.

Cintamu akan tetap tinggal bersamaku.
Hingga Akhir hayatku dan setelah kematian.
Hingga tangan tuhan akan menyatukan kita lagi.

Betapapun hati telah terpikat.
Pada sosok terang dalam kegelapan
Yang tengah menghidupkan sinar reddupku
Namu tak dapat menyinari dan menghangatkan perasa'anku yang sesungguhnya.

Aku tak pernah bisa menemukan cinta yang lain selain cintamu.
Karna mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku.
Kau takkan pernah terganti bagai pecahan logam mengekalkan.
Kesunyian, kesendirian, dan kesedihanku, kini aku telah kehilanganmu.
Category: 0 komentar Print and PDF

Indah Ramadhan

Ada sekuntum hari
Wanginya mengharumi bumi
Saat itulah kemurahan sang Khalik berlimpah
Menyatu pada segala inti hidup

Adalah Ramadhan
Ia bertelaga bening
Airnya mutiara maghfirah
Gerincingnya dzikir dan tadarus
Tepiannya doa lemah lembut, llirih dan pasrah
Siapa tak ingin jadi ikannya?
Mari berenang dengan kesunyian nafsu
Agar setiap sirip kita tak patah sia-sia

Ia rahasia
Tak sekedar lapar dahaga
Tapi itulah sesungguhnya hakikat cinta
Dan salah satu cara bertegur sapa dengan Allah
Karena dengan lapar dan haus
Kita lebih bias menyadari bahwa kita tak berpunya
Bias lebih memahami
Bahwa kita tak lebih dari sebutir debu
Diantara keMaha luasan-Nya
Ia sepantasnya dirindukan
Karena ia lebih
Category: 0 komentar Print and PDF

Bila Ramadhan Memanggil

Bila Ramadhan memanggilmu
Mengetuk pintu hidupmu
Sambut ia sepenuh rindumu
Dekap ia sepenuh cinta
Dan biarkan jemari indahnya
Merengkuhmu dalam ampunan-Nya

Bila Ramadhan memanggilmu
Sambutlah ia bak tamu istimewa
Kenaglah kelopak hari-hari
Yang telah luruh berguguran
Kenanglah seumpama pertanda
Bagi engkau sang penerus pejalanan
Bersiaplah menjemput giliran
Bila tak lagi kau jumpai ia
Ramadhan di tahun depan

Bila ramadhan memanggilmu
Bersihkan hati dari segala dengki
Sucikan jiwa dari segala prasangka
Bersihkan raga dari segala dosa
Bila Ramadhan memanggilmu
Berlarilah menjemput panggilan-Nya
Category: 0 komentar Print and PDF

Cukup Sekejap Mata

360 hari dalam setahun, 30 hari dalam sebulan, 7 hari dalam seminggu, dan 24 jam dalam sehari, selama itu aku hanya membutuhkan waktu sekejap saja untuk memandangmu, mencintaimu bukan berarti harus memilikimu, bagiku memandangmu saja aku bahagia, bagiku cukup! hanya dengan melihat senyumu saja, karena aku tak pernah mengharapkan yang lebih.

“kenapa sih gak pernah bilang sama dia, cinta itu harus diungkapkan May”, “aku takut”, jawabku lesu pada Santi sahabatku, “Maya … kalau kamu gak bilang, dia gak akan pernah tau, mau sampai kapan kamu menyimpan perasaanmu itu, jangan menyakiti hatimu sendiri May”, dia adalah Akbar, ketua OSIS di sekolahku,
Category: 0 komentar Print and PDF

Ternyata Ibu Peduli

Namaku wilania. Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Umurku kini 15 tahun. Aku tinggal dengan keluarga yang berkecukupan. Ayahku bernama Jaenal, beliau berumur 49 tahun. Ayahku sudah dua tahun bekerja di Jepang sebagai businessman dan ia pulang ke rumah hanya tiga bulan sekali. Lalu ibuku bernama Ayira, beliau berumur 44 tahun. Dan kakakku bernama Meiriska Hanna, dia berumur 17 tahun.

Hari semakin gelap dan hujan turun membasahi kami yang sedang menunggu jemputan. Menunggu sampai sore dan akhirnya jemputan kami datang. “huh… Gimana sih pak. Kok lama banget datangnya?” tanya kak Hanna, panggilanku untuknya. “iya… Maaf mba, tadi ban mobilnya bocor”. Jawab pak Karim, sopir pribadi keluarga kami. Setelah beberapa menit di perjalanan menuju rumah, akhirnya tiba juga di rumah
Category: 0 komentar Print and PDF

Jika Kamu Mengerti

Ku buka mata, kulihat dunia, ku bertanya pada embun pagi, apakah hari ini semua orang tersenyum bahagia? Ataukah ada orang yang merasa sepertiku hari ini, terdekap dalam luka, sepi, sunyi, hilang dan hampa.

Kulihat burung-burung berterbangan dengan riangnya, tergambar senyuman indah dari setiap kepakan sayapnya, hmmm … aku ingin terbang bersama mereka, aku ingin bernyanyi bersama kicauannya, “good morning adikku tercinta”, sapa kak Ivan sembari memelukku dari belakang, aku hanya membalasnya dengan senyuman manisku. Aku Shireen dan kakakku Ivan, orang tua kami bercerai delapan tahun yang lalu, berdasarkan putusan pengadilan aku diasuh oleh mama, dan Kak Ivan bersama papa.
Category: 0 komentar Print and PDF

Di Seberang Padang Rumput Ilalang

Matahari sudah mencapai titik tertinggi nya ketika mobil keluarga Pak Wijaya memasuki halaman sebuah rumah berwarna putih kusam bergaya khas zaman kolonial. Tiang-tiang rumah itu besar dan kokoh, rumah itu tidak bertingkat tapi memiliki luas dua kali luas rumah yang dihuni keluarga Pak Wijaya sebelumnya. Atap nya berbentuk kerucut dan terdiri dari susunan genting berwarna merah kehitaman. Di sisi sebelah kanan nya terdapat cerobong asap yang terbuat dari bata merah yang juga telah berwarna kehitaman. Rumah itu sangat rindang karena di sekeliling nya terdapat pepohonan yang berdaun lebat. Di beberapa tempat diantara rumput yang menyemak terlihat perdu mawar yang tengah mekar merekah. Rumah itu memiliki beranda yang cukup luas. Di sekeliling dinding rumah terdapat
Category: 0 komentar Print and PDF

Kasih Tertambat di Pelatihan

Indri menatapku heran. Ia tidak percaya. Sungguh di luar dugaannya, kalau ternyata aku mencintainya. Tidak ada kata yang keluar dari mulutnya. Diam, dan hanya matanya yang berbicara. Bahwa sebenarnya ia juga cinta. Bahwa, sesungguhnya tidak mungkin ia menolak cintaku. Entahlah! Waktu begitu terasa sangat cepat. Dunia seakan berputar kurang dari
Category: 0 komentar Print and PDF

Rindu Dan Kamu

Aku berdiri terdiam di atas trotoar ini. Berusaha mengabaikan suara-suara bising dari keramaian jalanan. Sebenarnya aku takut, tapi aku mencoba untuk menguatkan hati. Kututup mataku, untuk mengingat-ingat dirimu. Aku ingat saat itu. Senyumnya, tatapan teduhnya, tawa lepasnya, semua tentangnya. Aku ingat, setiap menit yang kita lalui. Dia berarti bagiku, namun nampaknya takdir belum membiarkan kita bersatu. Terkadang aku berpikir, buat apa Tuhan mempertemukan dua orang namun setelah itu berpisah? Sakit. Semuanya sudah aku rasakan, tangisan dan tawa itu.

Dengan hati-hati aku langkahkan kakiku, menyusuri ruas-ruas trotoar ini. Aku coba memutar kembali semuanya satu per satu. Tentang ‘kita’ yang dulu pernah bersama. Aku ingat, saat pertama kali kau tertawa, membicarakan hal-hal bodoh tentang dirimu. Menarik tanganku agar aku tidak tertinggal di kerumunan itu. Menali tali sepatuku agar tidak terinjak olehku. Dan memakan es krimku ketika aku tidak kuat untuk menghabiskannya. “Kasian nih es krimnya, kamu tega ya biarin es krimnya meleleh. Aku makan ya.” Ucapmu dengan sedikit menggodaku. Itu dulu. Dia selalu begitu. Selalu ada alasan untuk memakan es krimku. Sebel. Terlalu banyak memori tentangmu. Aku masih mengingatnya, tiap hal-hal kecil yang masih terekam jelas dikepalaku. Aneh.
Category: 0 komentar Print and PDF

Puisi Puisi Bulan Ramadhan

Ada sekuntum hari Dimana wanginya mengharumi bumi
Sepanjang waktu Karena saat itulah kemahamurahan sang Khaliq
Berlimpah Menyatu pada segala inti hidup Ketika aku
Basih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang lalu Hari hari Mu

Masih saja kulalui Bahkan dengan sikap Takabur
Kadang kami masih saja lupa bahwa Engkaulah Penentu Kadang kami
Masih saja merasa kebenaran itu hanya punyaku
Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan

Buatku Hari hari Mu masih saja kulalui
Tanpa isi Tanpa makna Tanpa syukur Dalam Doaku……
Sering kusampaikan dengan memaksa Seolah akulah yang lebih tahu, dariMU,
Sang Mahatahu Doaku bukan harapan, tapi itu keharusan

Dan ketika ada satu yang tak KAU kabulkan
Seolah hilang seluruh nikmat yang KAU limpahkan
Gericiknya dzikir dan tadarrus
Tepianya doa lemah lembut, lirih dan berpasrah hati

Siapa tak ingin jadi ikannya?
Mari berenang dengan kesunyian nafsu
Agar setiap sirip kita tak patah sia-sia
Ia rahasia Tak sekedar lapar dahaga Tapi sesungguhnya itulah hakekat cinta

Dan salah satu cara bertegur sapa dengan Alloh Kita bisa lebih menyadari bahwa kita tak berpunya
Bisa lebih memahami Bahwa kita tak lebih dari sebutir debu
Di antara kemahaluasan-Nya Ia sepantasnya dirindukan
Karena ia lebih Di cakrawala bertebar pengampunan, rakhmat
Dan segala kebaikan Juga nuzulul qur’an dan lailatur qodar

Karya: M. Jihad
Category: 0 komentar Print and PDF

Peri Kecilku

Ku merindukanmu bagaikan mawar..
Yang merindukan cahaya matahari di musim dingin..
Ketika tak ada secercah cahaya yang bisa di rengkuhnya..

Ku ingin mencintai bagaikan cinta sepasang merpati..
Yang tak bisa mencintai yang lain setelah mendapatkan cintanya..
Ku ingin bersamamu bagikan hangatnya matahari menyinari bumi..
Bunga-bunga bermekaran.. burung-burung berkicauan..

Walaupun terkadang ku berpikir itu semua hanyalah mimpi..
Dengan cinta tanpa akhir..
Ku ingin mewujudkan mimpi itu jadi nyata..
Bersama mu..
Peri kecilku..

By:

Category: 0 komentar Print and PDF

Goresan Tinta

ku ingin menari bersama tinta
dalam selembar kanvas kaca

walau hati ini penuh sesak oleh kata
namun aksaraku tak jua membuncah

biarlah embun menetes bersama kelam malam
bersama kunang kunang yang menari di bawah terang rembulan

mengajakku bercerita dalam rangkaian aksara
membujukku agar tersenyum larut di belantara mereka
Category: 0 komentar Print and PDF

Maaf Ku Harus Pergi dari Cintamu

Indahnya cinta kurasa , tetapi tak seindah yang kukira . malam semakin malam, tanpa ada dirimu disisi. ku mohon pada dirimu jangan dustai hati dan cintaku. Kasihku hanyalah dirimu , kasihku aku cinta padamu .Lembut nya embun pagi menyapa hati dan cintaku , seolah tak berhenti berharap akan cintamu. Manisnya cintamu dan indah senyum bibirmu menambah rasa cintaku kepada dirimu . dunia maya adalah awal cerita kita yang tak pernah kulupa sepanjang hidupku . perkenalan ku dengan dirinya membawa arti kebahagian dalam hidupku. Perbedaan pendapat membawa kita pada jurang kehancuran.





Maaf ini sudah menjadi keputusan ku dan harus pergi untuk kesekian kalinya , dan aku pun tak bisa berbuat apa – apa hanya kata maaf ku bisa ku ucapkan padamu.

Jujur ,kau telah melukai hati perasaanku , sehingga hidup ku kehilangan arah tujuan dan membuat suram hidupku.
Category: 0 komentar Print and PDF

Sajadah Panjang

By: Taufik Ismail, 1984

Ada sajadah panjang terbantang
Dari kaki buaian
Sampai ketepi kuburan hamba
Kburan bila hamba mati

Ada sajadah panjang terbentang
Hamba tunduk dan sujud
Di atas sajadah yang panjang ini
Di selingi sekedar interupsi

Mencari rezeki, mencari ilmu
Mengukur jalanan seharian
Begitu terdengar suara azan
Kembali tersungkur hamba

Ada sajadah panjang membenang
Hamba tunduk dan rukuk
Hamba sujud dan lepas kening hamba
Mengingat dikau
Sepenuhnya.


Sumber: taufiqismail.com


Category: 0 komentar Print and PDF

Andai Dirimu Tau

Dulu disaat hati ini telah rapuh
Kau muncul sebagai semangat baru dalam hidupku
Kau adalah penyelamat hati ini.
Dulu disaat hati ini telah rapuh

Kau muncul sebagai semangat baru dalam hidupku.
Kau adalah penyelamat hati ini.
Dan seiring berjalannya waktu
Kau semakin larut ke dalam duniaku

Dirimulah pengisi hati yang sempat kosong
Dirimu jua yang memberi warna barudi setiap langkahku.
Dan kini kusadari,
Hati ini telahterpikat oleh segala pesonamu

Segala asa dan rasaku telah kucurahkan hanya untukmu
Di setiap hembusan nafasku hanya ada bayangmu
Anganku pun selalu melayang jauh memikirkanmu.
Hanya kaulah pujangga hatiku
Yang selalu menghiasi indahnyamimpiku.

Andaikan dirimu tahu
Di setiap detik dalam hidupku
Hanya cinta yang terbesit dalamsanubariku
Cinta yang tulus hanya untukmu
Cinta yang membuatku jadi liarsendiri.

Di setiap aliran darahku
Hanya rasa rindu ini yang ada
Rindu yang menggebu-gebu
Yang tiada pernah kurasakan selaindenganmu

Dan sekali lagi..Inilah cintaku untukmu
Yang akan selalu terukir manis direlung hatiku.
Kasih..Harus kau tahu
Aku akan selalu menunggumu
Menunggu cinta putihmu kanberlabuh lagi di dermaga hatiku
Karena aku yakin kaulah cinta sejatiiku.
Dan karena bagiku..
Engkaulah bidadari terindah
Yang pernah kutemui di sepanjang umurku.

By: Wahyu Widayat
Category: 0 komentar Print and PDF
Cerita Kita. Diberdayakan oleh Blogger.